SULTRAKINI.COM: Kamis pagi yang seharusnya tenang di Desa Arumbia, Kecamatan Abuki, berubah menjadi hiruk-pikuk ribuan warga yang berkumpul di bawah tenda-tenda besar. Meski langit terus mengguyur dengan hujan deras, semangat warga tak surut sedikit pun.
Dengan payung, jas hujan, atau bahkan hanya bermodalkan kain penutup seadanya, mereka tetap berdiri tegak, mata penuh antusiasme, menantikan sosok yang telah mereka tunggu—Tina Nur Alam, calon Gubernur Sulawesi Tenggara, bersama pasangannya La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan.
Dari berbagai penjuru Kecamatan Abuki, ribuan warga berdatangan, tak peduli pada hujan yang membasahi tanah merah di sekitar mereka. Bagi mereka, ini adalah kesempatan langka untuk bertemu langsung dengan calon pemimpin yang akan menentukan nasib Sulawesi Tenggara lima tahun ke depan.
Sejak pagi, berbagai kelompok masyarakat telah tiba di tempat kampanye, membawa harapan dan impian mereka.
Salah satunya adalah Lina, seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun dari Desa Asao, yang datang bersama beberapa tetangganya. Dengan semangat yang terlihat jelas, Lina mengatakan bahwa ia sangat menantikan pertemuan ini.
“Saya dengar dari ibu-ibu kalau Ibu Tina akan kampanye di Arumbia. Kita langsung memutuskan untuk datang. Saya ingin mendengar langsung programnya, apalagi soal bantuan untuk perempuan,” ujar Lina dengan senyum yang tak pernah pudar meski bajunya sedikit basah terkena hujan.
Seperti kebanyakan perempuan di Sulawesi Tenggara, Lina berharap banyak pada program-program yang dijanjikan pasangan calon nomor urut 4 ini. Terutama program-program yang menyasar kelompok ibu rumah tangga dan perempuan pekerja.
“Kalau pemimpinnya perempuan, saya yakin perhatian kepada kita, ibu-ibu, pasti lebih besar,” ujarnya. Harapannya, Tina Nur Alam, dengan segala pengalaman dan kepeduliannya, bisa membawa angin segar bagi perempuan di daerahnya.
Tina Nur Alam tak mengecewakan. Dalam orasi politiknya yang dinanti-nanti, ia dengan lantang memaparkan visi besarnya untuk memberdayakan perempuan melalui ekonomi. Salah satu program andalannya adalah pemberian modal usaha hingga Rp200 juta yang akan disalurkan melalui Bank BPR Bahteramas.
“Kami ingin perempuan di Sulawesi Tenggara bisa mandiri secara ekonomi. Perempuan-perempuan yang menjalankan usaha harus mendapat dukungan penuh,” ujar Tina diiringi tepuk tangan riuh dari ribuan warga.
Bukan hanya itu, ia juga memperkenalkan program inovatif yang disebutnya “Suami Siaga.” Sebuah program yang akan mendorong para suami untuk lebih terlibat dalam proses persalinan istrinya, sebagai bentuk dukungan emosional dan tanggung jawab bersama.
Selain itu, beasiswa pendidikan hingga jenjang S3 menjadi salah satu janji besar pasangan Tina-Ihsan. Dengan wajah penuh semangat, Tina mengatakan, “Kami akan buatkan peraturan yang mewajibkan suami menemani istri saat melahirkan. Dan untuk anak-anak yang cerdas, kami akan memberikan beasiswa hingga jenjang S3. Masa depan anak-anak kita harus lebih cerah.”
Bagi warga Abuki yang sebagian besar menggantungkan hidup dari pertanian dan perikanan, program lain yang disampaikan Tina juga tak kalah penting. Sebanyak 10 ribu ton pupuk subsidi akan disalurkan kepada petani, sementara 5 juta benih ikan unggulan disiapkan untuk nelayan.
Dukungan ini diharapkan dapat mengangkat ekonomi lokal yang selama ini bergantung pada sektor tersebut. “Kami tahu, pertanian dan perikanan adalah tulang punggung ekonomi masyarakat di sini, dan kami siap mendukung,” ucap Tina dengan tegas, disambut teriakan semangat dari para petani dan nelayan yang hadir.
Namun, yang paling mendapat sambutan hangat adalah janji Tina untuk memperbaiki infrastruktur yang telah lama terbengkalai, khususnya jalan di Kecamatan Abuki. “Saya tahu jalanan di sini sudah rusak lama, tapi belum diperhatikan. Kalau masyarakat mendukung, insya Allah jalan ini akan jadi prioritas utama kami,” janjinya.
Warga pun semakin yakin. Seperti yang diungkapkan oleh Hasan, seorang petani lokal, ia sangat berharap bahwa janji-janji yang dilontarkan bisa terwujud. “Kami sudah lama menunggu perhatian dari pemerintah soal infrastruktur ini. Jika Ibu Tina bisa memperbaiki jalanan, itu akan sangat membantu kegiatan sehari-hari kami,” ujar Hasan penuh harap.
Kehadiran ribuan warga di tengah guyuran hujan lebat tak sekadar menunjukkan antusiasme terhadap kampanye, melainkan mencerminkan harapan besar mereka terhadap perubahan yang ditawarkan pasangan calon ini.
Darman, seorang warga yang hadir bersama keluarganya, menegaskan bahwa ia optimis terhadap pasangan Tina-Ihsan. “Saya yakin mereka punya niat baik untuk membangun Sultra. Program yang mereka tawarkan bermanfaat, terutama untuk pendidikan dan usaha kecil,” katanya.
Di sisi lain, antusiasme luar biasa ini juga menunjukkan bahwa Tina Nur Alam dan La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan berhasil menanamkan harapan baru di hati masyarakat Sulawesi Tenggara. Dengan berbagai program yang menyentuh hampir semua aspek kehidupan, mereka menawarkan secercah masa depan yang lebih baik.
Harapan akan jalanan yang lebih layak, pendidikan yang lebih tinggi, dan kehidupan ekonomi yang lebih mandiri membuat banyak warga merasa inilah saatnya untuk melakukan perubahan besar bagi Sulawesi Tenggara.
Di penghujung acara, Tina menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga yang hadir meski hujan terus mengguyur. “Saya sangat terharu dengan semangat dan dukungan kalian. Kami, Tina-Ihsan, tidak akan mengecewakan. Bersama, kita akan membawa Sultra ke arah yang lebih baik,” ucapnya disambut sorakan semangat ribuan warga.
Laporan: Shen Keanu