LULOPEDIA.ID: Suasana Jalan Sinar Surya di Kecamatan Kadia, Kota Kendari, terlihat sibuk pada Minggu (13 Oktober 2024) pagi, ketika warga setempat berkumpul untuk menyambut kedatangan Giona Nur Alam, calon Wali Kota Kendari nomor urut 3.
Dalam balutan sederhana, Giona hadir bukan hanya untuk menyapa, tetapi juga untuk mendengarkan langsung keluh kesah mereka terkait berbagai persoalan lingkungan yang sudah lama membebani keseharian.
Warga antusias menceritakan tiga isu besar yang menjadi perhatian mereka: pengelolaan sampah, minimnya penerangan jalan, dan kesulitan akses air bersih.
Di tengah perbincangan dengan warga, wajah Giona memperlihatkan keseriusannya mendengarkan setiap keluhan. Salah satu masalah yang paling menonjol adalah penumpukan sampah.
Bagi warga, sampah bukan sekadar soal estetika lingkungan, tetapi sudah menjadi ancaman bagi kesehatan mereka. Warga mengeluhkan bahwa tumpukan sampah seringkali menjadi tempat berkembang biaknya penyakit, dan tak jarang bau tak sedap menyelimuti udara sekitar.
“Kalau sampah terus menumpuk seperti ini, kami khawatir anak-anak akan terkena penyakit,” keluh seorang ibu rumah tangga, yang menjadi salah satu juru bicara warga.
Giona menanggapi dengan serius. “Ini bukan persoalan sepele. Saya tahu persis bahwa masalah sampah bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan kenyamanan warga. Kita tidak bisa membiarkan sampah terus menjadi masalah. Pengelolaan sampah yang lebih modern dan terstruktur harus dilakukan,” ujarnya tegas.
Ia melanjutkan dengan memaparkan program unggulannya bersama calon wakilnya, Subhan, yang mereka beri nama ”Kendari Berkelas”. Program ini, katanya, tak hanya akan menambah jumlah bank sampah di seluruh kelurahan Kendari, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga melalui pengelolaan sampah daur ulang.
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, pengelolaan sampah di kota-kota besar Indonesia memang masih menjadi tantangan besar, termasuk di Kendari. Data dari Indonesian Waste Platform menunjukkan bahwa lebih dari 50% sampah di kota-kota besar tidak dikelola dengan baik, yang menyebabkan permasalahan lingkungan dan kesehatan.
Giona-Subhan, melalui programnya, berharap bisa mengubah keadaan ini dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan.
Tidak hanya soal sampah, warga Jalan Sinar Surya juga menyampaikan keresahan mereka terkait minimnya penerangan jalan. “Kalau malam, di sini gelap sekali. Kami takut keluar rumah, apalagi untuk anak-anak yang pulang sekolah sore,” ujar salah seorang warga dengan nada khawatir.
Giona tampak memahami kekhawatiran tersebut. “Keamanan adalah hal yang sangat penting. Penerangan jalan yang baik akan memastikan keamanan warga, terutama pada malam hari. Kami akan memastikan seluruh jalan di Kendari, baik jalan utama maupun gang-gang kecil, memiliki penerangan yang memadai,” kata Giona.
Program ”Kendari Berkelas” juga mencakup rencana untuk memperbaiki sistem penerangan jalan di seluruh wilayah Kendari, menjadikannya salah satu kota yang lebih terang dan aman di malam hari.
Dari perspektif perencanaan kota, penerangan jalan merupakan elemen penting dalam menciptakan ruang kota yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Penelitian dari Journal of Safety Research menemukan bahwa kawasan yang memiliki penerangan jalan memadai mengalami penurunan angka kejahatan hingga 20%. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan penerangan jalan bisa memberikan dampak langsung pada keamanan kota.
Selain sampah dan penerangan, akses air bersih menjadi salah satu isu utama yang disampaikan warga. Akses air bersih yang tidak merata di Kota Kendari menjadi sumber keresahan bagi warga, terutama di daerah-daerah yang terletak jauh dari pusat kota.
“Air bersih adalah hak dasar setiap warga, dan kami akan pastikan bahwa setiap rumah di Kendari, termasuk di Jalan Sinar Surya, mendapatkan akses air bersih yang layak,” tegas Giona.
Dalam program Kendari Berkelas, Giona-Subhan merencanakan untuk memperbaiki sistem distribusi air dengan infrastruktur yang lebih modern dan efisien. Komitmen ini didasari oleh studi yang menunjukkan bahwa investasi dalam sistem distribusi air yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga tetapi juga menurunkan tingkat penyakit yang berhubungan dengan sanitasi yang buruk.
Sebelum menutup pertemuan dengan warga, Giona kembali menekankan bahwa keberhasilan program-program yang ia tawarkan tidak bisa dicapai tanpa adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. “Kami tidak bisa bergerak sendiri. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci. Saya dan Pak Subhan akan bekerja sama dengan warga untuk membangun Kendari yang lebih maju dan sejahtera.”
Optimisme Giona terlihat jelas. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan kerja sama, masalah yang dihadapi warga Jalan Sinar Surya dan seluruh Kendari dapat teratasi. Giona menaruh harapan besar pada program-program unggulannya, bahwa Kota Kendari akan menjadi kota yang lebih bersih, aman, dan nyaman untuk ditinggali. Sebuah visi yang tidak hanya sekadar janji, tetapi disertai dengan langkah-langkah konkret yang telah direncanakan dengan matang.
Laporan: Shen Keanu