LULOPEDIA.ID: Sabtu (14 September 2024) sore, di kawasan Kemaraya, Kota Kendari, suara semangat ratusan relawan menggema, membawa suasana penuh energi. Mereka adalah “Tim Ibu Fitri”, kelompok relawan militan yang semakin hari semakin memantapkan langkah untuk memenangkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari, Giona Nur Alam dan Subhan, dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) 2024-2029.
Giona, yang kini maju sebagai calon Walikota, bersama Subhan, calon Wakilnya, berdiri tegap di depan massa. Mereka bukan hanya menyampaikan janji-janji politik, tetapi memberikan visi yang jelas: menjadikan Kendari sebagai kota yang tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga menembus pengakuan di tingkat internasional.
“Kendari Berkelas”—itulah visi besar yang mereka tawarkan. Sebuah visi yang bukan sekadar slogan, tetapi cita-cita bersama untuk membawa perubahan nyata bagi Kota Kendari.
Di tengah riuh rendah dukungan yang diberikan, Giona dan Subhan tidak sendiri. Mereka dikelilingi oleh orang-orang yang bertekad kuat, seperti “Tim Ibu Fitri”. Tim ini bukan sekadar relawan biasa, tetapi perempuan-perempuan tangguh yang telah menjadi motor penggerak perubahan dalam kampanye pasangan tersebut.
Mereka datang dari berbagai latar belakang, tetapi bersatu dalam satu semangat: menjadikan Kendari kota yang lebih baik, kota yang lebih berkelas.
Tim Ibu Fitri pertama kali tertarik dengan program “Kendari Berkelas” yang diusung oleh pasangan Giona-Subhan. Program tersebut menawarkan harapan baru bagi mereka yang selama ini merasa suaranya kurang didengar.
Tidak hanya berbicara tentang pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberdayakan setiap elemen masyarakat, termasuk perempuan, untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan kota. Ini adalah janji yang tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan melalui rencana-rencana nyata, seperti dukungan modal usaha bagi UMKM dan peningkatan akses bagi perempuan untuk berkontribusi dalam sektor-sektor penting di kota.
Kehadiran Tim Ibu Fitri dalam perjalanan kampanye ini bukanlah kebetulan. Sejak awal, kelompok relawan ini melihat potensi besar dalam visi yang dibawa oleh Giona-Subhan. Mereka percaya bahwa pasangan ini memahami betul bagaimana pentingnya memberdayakan perempuan dalam mewujudkan kota yang inklusif dan modern.
“Perempuan adalah pilar penting dalam masyarakat. Dengan memberdayakan perempuan, kita turut membangun Kendari yang kuat dan berkelas,” ujar Giona dalam sambutannya di hadapan relawan yang antusias.
Giona tidak berbicara dalam ruang hampa. Data dan fakta menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan memiliki dampak signifikan dalam pembangunan kota. Sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia menyebutkan bahwa negara atau wilayah yang melibatkan perempuan secara aktif dalam pengambilan keputusan dan pembangunan ekonomi cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Hal ini diperkuat oleh laporan UN Women yang menegaskan bahwa partisipasi perempuan dalam ekonomi dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) suatu negara hingga 20%.
Di balik semangat “Kendari Berkelas”, terdapat sejumlah program konkret yang diusung Giona-Subhan. Selain infrastruktur yang merata di seluruh kota, program ini juga berfokus pada pengembangan UMKM, peningkatan kualitas pendidikan, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Kendari yang mereka impikan bukanlah sekadar kota modern dengan gedung-gedung tinggi, tetapi sebuah kota inklusif di mana setiap warganya, termasuk perempuan, memiliki akses untuk berkembang dan mendapatkan kesejahteraan.
Dalam pidatonya, Giona juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Tanpa dukungan dari masyarakat, sebuah program yang baik sekalipun tidak akan berjalan maksimal. Di sinilah peran Tim Ibu Fitri menjadi sangat penting.
Dengan militansi dan dedikasi tinggi, mereka bergerak dari rumah ke rumah, dari komunitas ke komunitas, menyampaikan visi besar Giona-Subhan kepada masyarakat. Mereka tidak hanya menjadi penggerak kampanye, tetapi juga katalisator perubahan sosial di Kota Kendari.
Salah satu tokoh kunci dalam Tim Ibu Fitri adalah Ibu Fitri sendiri, sosok perempuan tangguh yang menjadi inspirasi bagi banyak relawan. Dalam orasinya, Ibu Fitri menyampaikan komitmen penuh timnya untuk memenangkan pasangan Giona-Subhan. “Saya tahu kita datang di sini untuk menangkan Giona-Subhan, jadi menangkan Giona-Subhan di TPS-nya Bapak-Ibu,” katanya, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh relawan yang hadir.
Silaturahmi yang digelar sore itu bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah bukti nyata solidnya sinergi antara calon pemimpin dan masyarakat. Giona-Subhan, dengan dukungan kuat dari relawan seperti Tim Ibu Fitri, semakin yakin bahwa visi mereka untuk menjadikan Kendari sebagai kota yang berkelas dan inklusif bisa tercapai.
“Saya mohon doanya, dukungannya, bagaimana caranya kita menangkan Giona-Subhan,” ujar Giona menutup sambutannya, disertai sorak sorai semangat dari para relawan.
Di tengah gelombang dukungan ini, Giona dan Subhan tahu bahwa mereka tidak berjalan sendiri. Mereka memiliki relawan yang siap berjuang bersama, mewujudkan mimpi besar Kendari Berkelas.
Laporan: Shen Keanu