LULOPEDIA.ID: Di suatu hari yang cerah di Kendari, di tengah keramaian ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Taklim Masjid Fastabiqul Khairat Poasia, suara penuh semangat dari Tina Nur Alam memecah kesunyian. Calon Gubernur Sulawesi Tenggara ini tampak begitu percaya diri saat berbicara, membawa misi besar yang ia yakini akan menjadi pilar dalam pembangunan Sultra.
Bukan hanya sekadar janji politik, Tina memandang majelis taklim sebagai garda terdepan dalam membangun kesejahteraan masyarakat, terutama melalui peran sentral perempuan dalam keluarga dan komunitas.
“Perempuan saat ini tidak hanya berperan di dapur, sumur, dan kasur. Mereka adalah pilar penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat,” ujar Tina dengan penuh semangat.
Kata-katanya bergema di hati para anggota majelis taklim yang hadir. Mereka, para ibu yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, seolah mendapatkan angin segar dengan gagasan besar yang disampaikan Tina.
Majelis taklim, yang selama ini dikenal sebagai wadah pembinaan spiritual dan sosial, menurut Tina, memiliki potensi yang jauh lebih besar. Tina melihat bahwa lembaga ini bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan berbagai program pembangunan sosial.
“Kami akan memastikan bahwa majelis taklim tidak hanya menjadi tempat untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga berperan dalam pendidikan keluarga, kesehatan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi,” lanjut Tina. Bagi Tina, majelis taklim bukanlah sekadar tempat berkumpul untuk mengaji, melainkan juga ruang strategis untuk membangun solidaritas sosial dan memperkuat nilai-nilai keluarga.
Di Sulawesi Tenggara, majelis taklim telah lama menjadi institusi yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Tidak hanya menjadi tempat untuk menimba ilmu agama, lembaga ini juga menjadi pusat kekuatan sosial, tempat di mana para ibu bisa berbagi pengalaman, mendukung pendidikan anak, dan memperkuat solidaritas sosial. Di tangan Tina, majelis taklim akan diarahkan untuk memainkan peran yang lebih besar dan lebih luas.
Sebagai bagian dari visi *Bahteramas Berlayar Kembali*, program yang digagas Tina ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup pembangunan sosial yang berkelanjutan. Salah satu fokus utamanya adalah kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan perempuan, yang menurutnya bisa diwujudkan melalui kolaborasi erat antara pemerintah dan lembaga-lembaga sosial seperti majelis taklim.
Komitmen Tina terhadap pemberdayaan majelis taklim disambut dengan antusiasme oleh masyarakat. Ketua Majelis Taklim Masjid Fastabiqul Khairat Poasia, Nurjannah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan Tina. “Kami sangat bersyukur atas kesediaan Ibu Tina untuk bergabung bersama kami. Gagasan beliau sejalan dengan visi kami untuk memajukan majelis taklim, tidak hanya sebagai lembaga keagamaan tetapi juga sebagai motor penggerak kesejahteraan sosial,” ungkap Nurjannah.
Dalam pandangannya, majelis taklim selama ini mungkin dipandang sebelah mata oleh sebagian pihak, namun Tina melihat potensi besar yang bisa digerakkan dari lembaga ini untuk kepentingan masyarakat luas.
Dengan memanfaatkan jaringan majelis taklim yang tersebar luas di berbagai daerah di Sulawesi Tenggara, Tina berencana melibatkan mereka dalam program-program kesejahteraan keluarga, kampanye kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Program-program tersebut mencakup pelatihan keterampilan bagi perempuan, penyuluhan kesehatan untuk pencegahan penyakit, hingga pendidikan tentang gizi keluarga. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan majelis taklim, Tina yakin bahwa program ini akan membawa dampak nyata dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Majelis taklim, yang sebagian besar anggotanya adalah perempuan, memainkan peran sentral dalam setiap keluarga. Mereka tidak hanya bertugas mendidik anak-anak dan mengurus rumah tangga, tetapi juga menjadi penopang utama dalam menjaga kesehatan keluarga dan memastikan kesejahteraan sosial. Dalam pandangan Tina, perempuan Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan melalui majelis taklim akan menjadi salah satu prioritas dalam masa kepemimpinannya nanti.
Visi Tina sejalan dengan tren global yang menempatkan perempuan sebagai agen penting dalam pembangunan sosial. Penelitian dari berbagai jurnal ilmiah menyebutkan bahwa partisipasi perempuan dalam kegiatan sosial dan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga secara signifikan. Dalam konteks ini, majelis taklim dapat berfungsi sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk menyampaikan program-program pembangunan yang tepat sasaran.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan komitmen yang kuat dari Tina Nur Alam, majelis taklim di Sulawesi Tenggara diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam bidang pemberdayaan keluarga dan perempuan. Di tangan Tina, majelis taklim akan berubah menjadi kekuatan yang tidak hanya membangun spiritualitas, tetapi juga kesejahteraan sosial yang merata di seluruh Sulawesi Tenggara. Ini bukan sekadar janji politik, melainkan sebuah langkah nyata menuju perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.
Laporab: Shen Keanu