LULOPEDIA.ID: Langit di permandian Boro-Boro, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, memancarkan cahaya yang tampak berpadu dengan tawa riang para peserta acara “Camping Ceria”. Tak hanya sekadar pertemuan di alam terbuka, acara yang digelar pada 6-8 September 2024 ini menjadi saksi sebuah momen bersejarah bagi para pemuda Konawe Selatan. Di sinilah, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Radhan Al Gindo Nur Alam dan Rasyid, menyapa langsung kalangan milenial. Mereka tak hanya datang dengan janji-janji kampanye, tetapi juga membawa gagasan besar untuk masa depan generasi Z di wilayah itu.
Di tengah suasana penuh kebersamaan, alunan musik tradisional Lulo menggema. Namun, ada sesuatu yang lebih menggugah perhatian—sesi dialog publik antara Radhan dan Rasyid dengan para peserta yang penuh semangat. Mereka tak ragu melontarkan berbagai pertanyaan mengenai isu yang menjadi perhatian khusus anak muda: pendidikan, beasiswa, serta kesempatan untuk meningkatkan kreativitas di era digital.
Radhan, dengan nada tenang tapi tegas, mulai membuka pembicaraan mengenai pentingnya inovasi di bidang pendidikan. Sebuah program ambisius disampaikan kepada para peserta, yakni digitalisasi beasiswa yang dirancang untuk mempermudah akses generasi muda di seluruh pelosok Konawe Selatan.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun anak muda yang berbakat di Konsel tertinggal hanya karena keterbatasan akses. Proses pendaftaran beasiswa nanti akan sepenuhnya digital. Kami akan pastikan bahwa siapa pun, dari mana pun, bisa mendaftar dan diverifikasi secara cepat dan transparan,” ujar Radhan di hadapan peserta dialog. Pernyataannya itu mengundang decak kagum sekaligus rasa penasaran para peserta.
Radhan menyampaikan bahwa melalui platform digital, seluruh proses pendaftaran hingga verifikasi dilakukan tanpa harus mengandalkan proses manual yang sering kali menghambat dan berpotensi menyisakan celah untuk ketidakadilan. Langkah ini diharapkan akan mengurangi berbagai masalah birokrasi yang selama ini menjadi penghalang utama bagi penerima beasiswa.
Tak hanya itu, Radhan juga mengaitkan pentingnya penerapan digitalisasi di sektor lain seperti pertanian dan peternakan melalui program Sentra Sapi dan Sentra Tani. Program ini dirancang untuk menjembatani kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan teknologi modern dalam mengelola usaha mereka. Hal ini penting, menurutnya, karena kemajuan tidak hanya dimulai dari pusat kota, tetapi juga harus menjangkau seluruh desa hingga pelosok daerah.
Sementara itu, Rasyid, sang calon Wakil Bupati, mempertegas komitmen mereka dalam memajukan generasi muda. Baginya, akses pendidikan yang merata dan peluang beasiswa yang mudah diakses bukan sekadar wacana, tetapi menjadi kebutuhan mutlak di tengah derasnya arus perkembangan global. Rasyid juga memberikan perhatian khusus pada pembangunan asrama mahasiswa, terutama bagi mereka yang melanjutkan pendidikan di luar Konawe Selatan.
“Kami akan bangun asrama mahasiswa di berbagai kota pendidikan. Tujuannya jelas, meringankan beban keluarga dan memberi tempat tinggal yang layak bagi mereka yang tengah berjuang menuntut ilmu,” jelas Rasyid penuh keyakinan. Gagasannya disambut tepuk tangan dari kalangan mahasiswa yang hadir, banyak dari mereka merasa bahwa program tersebut adalah solusi nyata yang mereka butuhkan.
Salah satu peserta, Andi, yang merupakan mahasiswa asal Konsel, mengungkapkan kegembiraannya atas paparan program beasiswa yang disampaikan. “Ini benar-benar memberikan harapan baru bagi kami. Beasiswa yang didigitalisasi akan memudahkan kami dalam mendaftar tanpa harus melewati proses panjang yang selama ini sering membingungkan. Semoga mereka bisa wujudkan janji ini,” ucap Andi dengan wajah penuh harap.
Namun, apa yang paling menarik perhatian bukan hanya program beasiswa dan digitalisasi pendidikan, tetapi juga komitmen Radhan dan Rasyid terhadap peningkatan kreativitas generasi muda. Pasangan ini merancang berbagai program pelatihan dan kompetisi yang diharapkan mampu menggali potensi anak muda Konsel, baik di bidang seni, budaya, maupun teknologi.
Rasyid menekankan pentingnya kreativitas di era modern ini. “Kreativitas adalah kunci kesuksesan generasi muda saat ini. Melalui berbagai pelatihan dan kompetisi, kami akan mendorong anak-anak muda untuk terus berkembang, tak hanya di bidang akademik, tetapi juga di sektor-sektor yang lebih luas, termasuk seni dan teknologi,” tegas Rasyid dengan semangat.
Bagi Radhan dan Rasyid, pemuda adalah ujung tombak perubahan. Mereka percaya bahwa dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik, memfasilitasi kreativitas, dan mendukung digitalisasi di berbagai sektor, Konawe Selatan bisa menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera. Visi besar mereka untuk menghubungkan teknologi dan pendidikan diharapkan menjadi fondasi yang kokoh bagi generasi Z di daerah tersebut.
Sementara waktu terus merangkak, dan obrolan semakin mendalam, semangat untuk menghadirkan perubahan nyata terasa kian membara di kalangan peserta. Acara “Camping Ceria” ini, lebih dari sekadar pertemuan biasa, telah menjadi wadah bagi generasi muda untuk berdialog langsung dengan para pemimpin masa depan mereka. Dalam suasana alam yang indah, sebuah mimpi bersama terajut, yaitu mimpi tentang Konsel yang lebih baik, yang dipimpin oleh pemimpin yang peduli pada masa depan generasi mudanya.
Laporan: Shen Keanu