LULOPEDIA.ID: Langit cerah menghampar di atas Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara. Meski matahari bersinar terik pada Selasa (10 September 2024) siang, ribuan warga tak surut langkah. Mereka berbondong-bondong memenuhi Lapangan Sepakbola Desa Tridana Mulya untuk menyambut sosok yang telah lama dinantikan, Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Tina Nur Alam.
Bukan sekadar kedatangan seorang politisi. Tina Nur Alam hadir membawa harapan dan mimpi bagi masyarakat yang telah lama menanti perubahan. Warga Landono, terutama kaum emak-emak, tampak tak mampu menyembunyikan perasaan haru mereka. Di tengah keramaian, terlihat beberapa di antara mereka menitikkan air mata bahagia saat berkesempatan berjabat tangan dengan sang calon gubernur. Tak sedikit pula yang memanfaatkan momen untuk berfoto bersama, mengabadikan kenangan berharga itu.
Momen tersebut terasa semakin emosional ketika Tina naik ke atas panggung, melambaikan tangan kepada lautan massa yang menyambutnya dengan sorakan dan tepuk tangan meriah. “Ini adalah bukti bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya di Landono, memiliki semangat yang luar biasa,” ujar Tina, mengawali pidatonya dengan senyum hangat yang tak lepas dari wajahnya.
Dalam orasinya, Tina Nur Alam tak hanya membalas antusiasme masyarakat dengan apresiasi tulus. Ia juga menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan warga Sultra. Salah satu program andalan yang disampaikan Tina adalah rencana untuk menghidupkan kembali program “Bahteramas”. Program ini, yang pernah dijalankan dengan sukses oleh suaminya, Nur Alam, saat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, menjadi salah satu tonggak kesejahteraan masyarakat di era kepemimpinan sebelumnya.
“Insyaallah, Bahteramas akan kembali berlayar. Kami akan mengulang kesuksesan program ini, mulai dari beasiswa pendidikan, layanan kesehatan gratis, hingga pemberian dana block grant sebesar Rp 300 juta per desa per tahun,” tegas Tina, penuh keyakinan. Sambutan meriah dari warga Landono kembali menggema, tanda bahwa mereka tak sabar menyaksikan program yang telah lama dirindukan tersebut kembali hadir.
Program Bahteramas, yang dikenal sebagai salah satu inisiatif revolusioner di Sulawesi Tenggara, bukan sekadar janji politik. Di masa lalu, program ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Tak heran, program tersebut kini kembali menjadi salah satu andalan Tina Nur Alam dalam meraih hati masyarakat.
Dalam pidatonya, Tina tak hanya berfokus pada program Bahteramas. Ia juga menyinggung sejumlah program prioritas lainnya yang dirancang untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat Sultra. Fokus utamanya adalah pada peningkatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga sektor ini, menurutnya, harus menjadi landasan utama pembangunan daerah.
“Saya ingin memastikan bahwa setiap warga Sulawesi Tenggara, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, mendapatkan akses yang adil terhadap pendidikan, layanan kesehatan yang berkualitas, dan peluang ekonomi yang layak,” jelas Tina. Kata-kata itu disambut anggukan serius dari warga, yang merasakan betapa pentingnya perhatian terhadap kelompok masyarakat yang selama ini mungkin belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah.
Di sela-sela pidato, Tina juga menyempatkan diri untuk mendengarkan keluhan dan masukan dari warga. Suasana semakin terasa hangat ketika beberapa warga dengan berani menyampaikan harapan-harapan mereka secara langsung kepada Tina. “Jangan lupa pilih Tina Nur Alam sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, kita akan wujudkan semua aspirasi masyarakat Landono,” serunya disertai tepuk tangan meriah dari warga yang penuh semangat mendukungnya.
Bagi masyarakat Landono, kehadiran Tina Nur Alam bukan sekadar momen kampanye biasa. Ia datang membawa angin segar harapan. Janji-janji yang disampaikannya, terutama terkait program-program kesejahteraan, seperti layanan kesehatan gratis dan bantuan pendidikan, dirasakan sebagai janji yang realistis dan bisa membawa perubahan nyata.
Program block grant desa yang ia gagas, misalnya, dinilai sebagai salah satu terobosan penting dalam pembangunan pedesaan. Dengan dana Rp 300 juta per desa per tahun, masyarakat di daerah-daerah terpencil diharapkan mampu mengelola kebutuhan mereka secara mandiri, tanpa harus bergantung penuh pada bantuan pusat.
Di akhir pertemuan, warga Landono tampak puas dan penuh harap. Mereka tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan calon gubernur yang mereka kagumi, tetapi juga memperoleh gambaran jelas tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh Tina Nur Alam. Kehadirannya seolah menjadi titik terang bagi mereka, harapan baru untuk sebuah perubahan menuju Sulawesi Tenggara yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Tina Nur Alam tak hanya mengandalkan program populis, tapi juga program-program yang dirancang untuk keberlanjutan. Dengan membawa visi untuk mengatasi ketimpangan dan memastikan kesejahteraan menyeluruh bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, Tina Nur Alam tampil sebagai calon gubernur yang siap memimpin dengan komitmen tinggi.
Momen pertemuan di Landono ini tidak hanya menjadi ajang kampanye, tetapi juga peristiwa bersejarah yang menyatukan warga dalam semangat yang sama: semangat untuk perubahan, kesejahteraan, dan masa depan yang lebih baik.
Laporan: Shen Keanu