LULOPEDIA.ID: Di sebuah lapangan hijau di Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, deretan tenda dan panggung sederhana telah disiapkan. Hari itu, Senin, 9 September 2024, suasana tampak berbeda dari biasanya. Warga dari berbagai desa datang, menunggu kehadiran dua sosok yang mulai menjadi pusat perhatian di Konawe Selatan: Radhan Al-Gindo Nur Alam dan Rasyid, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan. Suasana di lapangan begitu hangat, meski cuaca sedikit berawan, tanda-tanda semangat perubahan begitu terasa.
Kehadiran Radhan dan Rasyid di tengah masyarakat Kecamatan Angata bukan sekadar pertemuan biasa. Mereka datang untuk bersilaturahmi sekaligus memperkuat barisan dengan pengukuhan tim pemenangan dari 25 desa di Kecamatan Angata. Namun, di balik kegiatan ini, ada sebuah pesan besar yang ingin disampaikan kepada masyarakat Konawe Selatan. Mereka bukan hanya sekadar calon pemimpin yang berambisi menduduki kursi pemerintahan, melainkan membawa harapan baru dan semangat perubahan yang sangat dibutuhkan daerah ini.
Di antara para tamu yang hadir, tampak sosok yang tak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Tina Nur Alam, ibunda Radhan, yang juga mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, hadir memberikan dukungan penuh kepada putranya. Begitu pula dengan Nur Alam, mantan Gubernur Sulawesi Tenggara yang telah memimpin provinsi ini selama dua periode, ikut menjadi bagian penting dari acara ini. Sebuah pemandangan yang mengingatkan banyak orang pada sejarah politik keluarga ini yang panjang dan berpengaruh di wilayah tersebut.
Saat Radhan berdiri di atas panggung dan menyampaikan pidatonya, ia dengan tegas mengingatkan kembali pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat Konawe Selatan. Bagi Radhan, persatuan bukan hanya menjadi jargon politik, melainkan fondasi yang kokoh untuk membangun masa depan daerah ini.
“Persatuan dan kesatuan masyarakat Konawe Selatan adalah dasar bagi kemajuan kita bersama, dan ini jauh melampaui kepentingan politik,” ujar Radhan, dengan nada suara yang penuh keyakinan.
Sebagai calon pemimpin, Radhan sadar bahwa masyarakat lelah dengan politik yang hanya berfokus pada kepentingan pribadi. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk menjauhkan segala bentuk praktik korupsi, termasuk jual beli proyek dan jabatan, yang sering kali menjadi sumber ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Radhan ingin membuktikan bahwa pemerintahan yang bersih adalah kunci utama untuk membangun kepercayaan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berjanji tidak akan ada jual beli proyek maupun jabatan jika kami diberi amanah oleh masyarakat untuk memimpin Konawe Selatan,” tegasnya.
Tak hanya berhenti di sana, Radhan juga memaparkan salah satu program unggulannya yang menjadikan Konawe Selatan sebagai pusat pertanian dan peternakan di Sulawesi Tenggara. Program ini, yang disebut Sentra Sapi dan Sentra Tani, menjadi fokus utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di sektor agribisnis. Dalam program tersebut, setiap keluarga di Konawe Selatan akan menerima satu ekor sapi serta bibit sawit, yang diharapkan dapat menjadi fondasi ekonomi baru bagi mereka.
“Setiap keluarga di Konawe Selatan akan menerima satu ekor sapi serta bibit sawit untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, jika kami terpilih,” kata Radhan dengan penuh semangat.
Program ini bukan sekadar janji politik, melainkan solusi nyata yang akan menargetkan potensi besar di sektor pertanian dan peternakan Konawe Selatan. Wilayah ini memang kaya akan sumber daya alam, tetapi sayangnya selama ini belum digarap secara optimal. Melalui program ini, pasangan Radhan-Rasyid berharap bisa memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga Konawe Selatan.
Selain fokus pada agribisnis, Radhan juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung program-program tersebut. Jalan-jalan yang baik, irigasi yang memadai, serta fasilitas umum yang memadai adalah hal-hal yang ia prioritaskan jika terpilih menjadi Bupati. Dengan infrastruktur yang baik, distribusi hasil pertanian dan peternakan akan lebih efisien, sehingga meningkatkan daya saing daerah di pasar regional maupun nasional.
Acara yang berlangsung hingga sore hari itu diakhiri dengan pengukuhan tim pemenangan dari 25 desa di Kecamatan Angata. Di tengah riuh sorak-sorai para pendukung, Nur Alam, yang juga hadir sebagai Pembina Tim Radhan-Rasyid, memimpin langsung proses pengukuhan tersebut. Bagi banyak orang yang hadir, ini bukan sekadar formalitas, melainkan awal dari sebuah perjuangan panjang yang akan menentukan masa depan Konawe Selatan.
Di balik sorotan media dan keramaian, terselip harapan besar dari masyarakat yang menginginkan perubahan. Mereka tidak hanya datang untuk menyaksikan, tetapi juga untuk memberi dukungan penuh bagi pasangan calon yang mereka yakini akan membawa Konawe Selatan menuju masa depan yang lebih baik. Pemilihan tanggal 27 November mendatang bukan hanya sekadar ajang demokrasi, tetapi juga titik awal bagi perjalanan baru sebuah daerah yang kaya potensi ini.
Laporan: Shen Keanu