LULOPEDIA.ID: Pagi itu, di ruang kerjanya yang sederhana namun penuh aktivitas, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Baubau, H. Andi Hamzah Machmud, berbagi berita yang akan mengubah wajah digital Baubau.
Dengan penuh semangat, ia menyampaikan kabar tentang rencana Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk membangun jaringan Satelit Satria-1.
Langkah ini bukan sekadar janji. Ini adalah wujud nyata dari perjuangan Kota Baubau menuju visi besar: Zero Blankspot 2026. Impian itu bertujuan memastikan seluruh wilayah di Baubau, dari pusat kota hingga pelosok, dapat menikmati akses internet tanpa hambatan.
“Ini adalah langkah strategis yang akan memberikan pemerataan akses internet, bahkan ke daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau,” ujar H. Andi Hamzah dengan antusias.
Melalui surat resmi dari BAKTI, Kota Baubau akan menjadi lokasi pembangunan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) Satelit Satria-1 pada 18 titik strategis. Proyek ini akan dimulai pada tahun 2024 dan melibatkan dua penyedia teknologi: PT Parimas Hicindo Sentosa dengan teknologi iDirect dan KSO JTU-TMSI dengan teknologi HNS.
Adapun lokasi pembangunan tersebar di berbagai lembaga pendidikan seperti MI Swasta Al Hikmah, MI Negeri 2 Baubau, dan RA An-Nasar, hingga ke area-area yang sebelumnya tidak tersentuh sinyal stabil. Dengan target 12 titik menggunakan teknologi iDirect dan 6 titik dengan teknologi HNS, proyek ini diharapkan menjangkau sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan Islam yang membutuhkan akses internet untuk mendukung pembelajaran modern.
Namun, perjalanan ini tentu tidak tanpa tantangan. Dalam surat yang ditandatangani oleh Plt. Direktur Infrastruktur BAKTI, Darien Aldiano, disebutkan beberapa kondisi yang bisa menjadi kendala, seperti penolakan dari pihak berwenang, kondisi kelistrikan, dan keamanan di lokasi. Jika kendala ini muncul, BAKTI siap melakukan relokasi lokasi demi kelancaran proyek.
Dalam pelaksanaannya, BAKTI menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan penyedia jasa. “Kami berharap Pemkot dan masyarakat dapat mendukung sepenuhnya pelaksanaan program ini,” tutur H. Andi Hamzah.
Dukungan masyarakat sangat penting, terutama dalam menjaga keberlangsungan proyek di lokasi yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu, upaya ini juga sejalan dengan komitmen Pemkot Baubau dalam meningkatkan aksesibilitas telekomunikasi di seluruh wilayah.
Langkah BAKTI bukanlah upaya tunggal. Sebelumnya, pemerintah pusat telah membangun tiga menara BTS di Kecamatan Sorawolio dan Bungi sebagai bagian dari respons terhadap permohonan Pemkot Baubau. Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara juga turut andil dengan alokasi anggaran untuk pembangunan BTS di Kecamatan Lea-Lea, yang saat ini tengah berlangsung.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan layanan internet yang merata.
Dalam beberapa tahun ke depan, dengan dukungan Satelit Satria-1 dan infrastruktur yang terus diperkuat, Baubau diharapkan menjadi kota yang tidak lagi memiliki zona blankspot. Internet akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, dari membantu proses belajar mengajar hingga mendukung ekonomi lokal melalui akses informasi global.
Impian Baubau untuk menjadi kota modern dengan layanan internet merata bukan hanya mimpi, tetapi perlahan menjadi kenyataan. Dengan komitmen yang kuat, tantangan yang ada akan dilalui bersama.
Laporan: Shen Keanu