LULOPEDIA.ID: Di sebuah ruangan yang penuh dengan percakapan hangat dan semangat perubahan, mantan Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS), Nurhayati Marzuki, berbicara dengan antusias. Di hadapannya, duduk puluhan perempuan dari berbagai majelis taklim, mewakili kekuatan perempuan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang siap bersatu untuk perubahan. Pada hari itu, Senin, 30 September 2024, rumah Nurhayati menjadi saksi lahirnya semangat baru bagi kaum perempuan Sultra.
Dengan tegas dan lantang, Nurhayati mengajak seluruh perempuan etnis Bugis di Sultra untuk memilih satu-satunya calon gubernur perempuan di Bumi Anoa, Tina Nur Alam. Baginya, Tina bukan hanya sekadar kandidat; ia adalah simbol dari perjuangan perempuan, representasi dari kekuatan perempuan Sultra untuk duduk di kursi kepemimpinan tertinggi di provinsi tersebut.
“Saya mengajak seluruh perempuan di Sultra, khususnya yang berasal dari etnis Bugis, untuk mendukung dan memilih Tina Nur Alam sebagai Gubernur Sultra,” seru Nurhayati dengan penuh keyakinan. Baginya, memilih Tina bukan hanya soal mendukung seorang perempuan, tetapi juga tentang mewujudkan visi pemberdayaan perempuan dan pembangunan yang inklusif di Sultra.
Nurhayati tidak berbicara tanpa dasar. Sebagai mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Garnita Malahayati Partai Nasdem Sultra, Nurhayati sangat mengenal perjuangan dan visi yang diusung oleh Tina Nur Alam. Pasangan calon nomor urut 4, Tina Nur Alam dan La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, dinilainya memiliki visi yang jelas dalam memajukan Sultra. Mereka menempatkan pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan daerah.
“Perempuan harus menjadi bagian dari pembangunan, bukan hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang aktif berkontribusi,” tutur Nurhayati dengan semangat. Baginya, Tina Nur Alam adalah sosok yang mampu membawa perubahan tersebut. Visi Tina yang inklusif, adil, dan menempatkan perempuan pada posisi yang seharusnya membuat Nurhayati tak ragu untuk memberikan dukungannya secara penuh.
Sebagai mantan Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Nurhayati memahami betul bagaimana peran penting komunitas Bugis dalam kehidupan sosial dan ekonomi di Sultra. Masyarakat Bugis dikenal sebagai penggerak ekonomi, terutama di sektor perdagangan dan perikanan. Dukungan dari komunitas ini dianggap sebagai salah satu kunci penting untuk memenangkan Tina dalam pemilihan mendatang.
Nurhayati melihat komunitas Bugis sebagai kekuatan sosial yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan Sultra. Oleh karena itu, ia aktif menggalang dukungan di kalangan perempuan Bugis. “Kami terus bergerak, mengumpulkan dan menggalang dukungan, seperti yang kami lakukan hari ini dengan mengumpulkan perwakilan majelis taklim untuk bersatu mendukung Tina Nur Alam,” kata Nurhayati dengan penuh semangat.
Bagi perempuan Bugis, dukungan kepada Tina Nur Alam bukan sekadar dukungan politis, tetapi merupakan dukungan terhadap harapan dan masa depan yang lebih baik. Dalam budaya Bugis, perempuan memiliki posisi yang kuat dan berpengaruh, sehingga terlibatnya perempuan dalam pemilihan gubernur ini diharapkan akan membawa perubahan positif yang signifikan.
Nurhayati juga menyebutkan optimisme yang besar terkait pencalonan Tina Nur Alam. Dengan dukungan dari berbagai partai politik, seperti Nasdem, Golkar, PKS, PSI, dan Ummat, ia percaya bahwa Tina memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilihan. Dukungan dari partai-partai ini, ditambah dengan semangat perempuan Bugis, diyakini akan menjadi faktor penting dalam menentukan hasil pemilihan gubernur di Sultra.
“Insya Allah, saya yakin Ibu Tina Nur Alam akan menjadi gubernur selanjutnya,” ujar Nurhayati dengan penuh harapan. Baginya, kemenangan Tina akan menjadi kemenangan bagi seluruh perempuan di Sultra, khususnya mereka yang selama ini berjuang untuk kesetaraan dan pemberdayaan.
Kehadiran Tina Nur Alam sebagai calon gubernur bukan hanya memberikan warna baru dalam politik Sultra, tetapi juga menegaskan bahwa perempuan memiliki hak dan kemampuan untuk memimpin. Sosok Tina yang tangguh, cerdas, dan peduli pada isu-isu pemberdayaan perempuan menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Sultra.
Di tengah arus politik yang kerap didominasi oleh laki-laki, Tina hadir sebagai penantang yang siap membawa perubahan. Dukungan dari Nurhayati Marzuki dan komunitas perempuan Bugis menunjukkan bahwa harapan baru tengah tumbuh di Sultra. Perempuan kini berdiri di garis depan, tidak hanya sebagai pendukung, tetapi juga sebagai penggerak perubahan.
Dengan segala dukungan yang ada, Tina Nur Alam menjadi simbol harapan baru bagi perempuan Sultra. Perjuangan untuk menjadikan Sultra lebih inklusif dan setara kini ada di tangan mereka. Dan perjalanan ini baru saja dimulai.
Laporan: Shen Keanu