LULOPEDIA.ID: Calon Bupati Konawe Selatan (Konsel) nomor urut 2, Radhan Nur Alam, terus menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat. Pada 1 Oktober 2024, Radhan bersama timnya berkunjung ke Desa Lamebara, Kecamatan Mowila, tempat di mana petani kopi menjadi salah satu penggerak ekonomi utama desa.
Dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan, Radhan menyempatkan diri berdialog langsung dengan para petani, mendengarkan aspirasi, keluhan, dan harapan mereka.
Para petani kopi di desa tersebut menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, terutama mengenai akses pasar, distribusi pupuk, dan pengembangan industri kopi lokal. Keluhan ini bukan hanya cerminan dari satu desa, melainkan juga masalah umum yang sering dihadapi oleh para petani di wilayah Konawe Selatan.
Radhan Nur Alam, putra mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, menyadari betul pentingnya peran pertanian dalam perekonomian daerah. Beliau menggarisbawahi komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi dan sektor pertanian secara umum di Konawe Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Radhan memaparkan visinya untuk mengimplementasikan program “One Village One Product” (Satu Desa Satu Produk) guna mendorong setiap desa memiliki produk unggulan yang berdaya saing dan berkualitas.
“Potensi kopi di sini sangat besar dan layak untuk dikembangkan. Kami akan mendorong program One Village One Product (OVOP) untuk menjadikan setiap desa di Konsel memiliki produk unggulan pertanian yang berdaya saing,” ujar Radhan.
Program OVOP sebenarnya bukanlah konsep yang baru. Program ini pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1979 dan kemudian diadopsi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.
OVOP bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan mengembangkan industri berbasis komoditas unggulan di daerah pedesaan.
Program OVOP diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang ada di setiap desa, termasuk dalam bidang pertanian. Program ini akan memberikan kesempatan kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian mereka serta mempermudah akses pasar.
Sementara itu, di Desa Lamebara, Radhan menegaskan bahwa jika terpilih sebagai bupati, ia bersama wakilnya, Rasyid, akan bekerja keras untuk memastikan distribusi pupuk tepat sasaran dan akses pasar yang lebih luas bagi petani kopi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi petani dapat terdorong secara optimal apabila akses pupuk dan pasar diperbaiki.
“Pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian akan kami dorong. Kami akan pastikan distribusi pupuk tepat sasaran dan akses pasar bagi petani kopi diperluas,” tegas Radhan.
Komitmen Radhan-Rasyid dalam memajukan sektor pertanian ini mendapat respon positif dari petani setempat. Hasbuddin, salah satu petani kopi di Desa Lamebara, menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Radhan-Rasyid mampu mengatasi permasalahan distribusi pupuk yang selama ini mereka hadapi.
“Kami berharap di bawah kepemimpinan Radhan-Rasyid, pupuk bisa lebih mudah didapatkan dan pertanian kopi semakin maju,” ujarnya.
Tidak hanya fokus pada kopi, Radhan juga menargetkan sektor pertanian lainnya di Konsel, seperti merica, sapi, kelapa sawit, dan perikanan. Saat berkunjung ke Desa Mataiwoi, Kecamatan Mowila, Radhan mendengarkan aspirasi petani merica yang mengeluhkan turunnya harga merica dan minimnya dukungan pemerintah dalam distribusi pupuk.
Menanggapi keluhan tersebut, Radhan menegaskan bahwa mereka akan mengimplementasikan program-program unggulan di bidang pertanian, seperti “Konsel Sentra Sapi,” “Konsel Sentra Sawit,” dan “Konsel Sentra Perikanan.” Program-program ini dirancang untuk mengembangkan potensi setiap desa berdasarkan komoditas unggulannya.
Melalui pendekatan OVOP, setiap desa diharapkan dapat mengembangkan produk unggulan masing-masing secara berkelanjutan dan berdaya saing.
Tentang implementasi OVOP dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal, sehingga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
“Program One Village One Product ini akan membantu petani merica di Desa Mataiwoi dan seluruh Konawe Selatan agar memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional,” jelas Radhan.
Program lain yang disiapkan oleh pasangan calon ini antara lain pemberian asuransi peternakan, bantuan bibit unggul, pengembangan industri turunan, optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan koperasi.
Komitmen Radhan-Rasyid terhadap sektor pertanian Konawe Selatan terlihat nyata melalui dialog langsung dan penyusunan program-program unggulan yang menyentuh kebutuhan petani. Pendekatan OVOP yang diusung oleh Radhan bukan hanya sebuah janji kampanye, tetapi juga strategi pengembangan ekonomi desa yang telah terbukti efektif di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dengan latar belakang dan visi yang kuat untuk memajukan pertanian, Radhan Nur Alam menawarkan harapan baru bagi petani Konawe Selatan. Jika program-program yang dijanjikan dapat diimplementasikan dengan baik, bukan tidak mungkin Konawe Selatan akan berkembang menjadi sentra pertanian yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Laporan: Shen Keanu