LULOPEDIA.ID: Suara gemuruh ombak mengiringi perjalanan panjang Ir. H. Burhanuddin, M.Si., calon Bupati Bombana, yang tak kenal lelah menyusuri wilayah-wilayah terpencil di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Pada Sabtu, 14 September 2024, Burhanuddin kembali mengunjungi Masaloka Raya, sebuah kecamatan yang seolah tersembunyi di antara hamparan laut biru dan pegunungan tandus. Dengan semangat yang tak pernah pudar, ia memenuhi undangan pertemuan dari para tokoh masyarakat dan warga Desa Batu Lamburi.
Hari itu, Burhanuddin ditemani oleh istrinya, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos. Mereka menempuh perjalanan laut yang panjang dari Pantai Tabako di Kecamatan Mataoleo menuju tanjung di Desa Batu Lamburi. Perjalanan ini tentu saja tidak mudah, namun bagi warga Masaloka Raya, inilah satu-satunya cara untuk menjangkau kehidupan yang lebih baik.
Mereka masih bergantung pada laut sebagai jalur utama transportasi karena janji-janji sebelumnya untuk membangun jembatan penghubung ke daerah mereka tak pernah terwujud.
Desa Batu Lamburi, seperti kebanyakan desa di pesisir Masaloka Raya, bergantung pada laut untuk mencari nafkah. Warga desa sebagian besar adalah nelayan yang hidup sederhana.
Setiap hari, mereka menggunakan kendaraan roda dua untuk beraktivitas, namun kendaraan-kendaraan tersebut harus diseberangkan dengan perahu untuk mencapai Kecamatan Mataoleo dan melanjutkan perjalanan ke ibu kota Kabupaten Bombana, Kasipute. Infrastruktur yang minim membuat kehidupan mereka terasa jauh dari sentuhan kemajuan.
Pertemuan antara Burhanuddin dan warga berlangsung dalam suasana hangat, meski diwarnai dengan keluhan mengenai kondisi kehidupan yang sulit. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah krisis air bersih. Meskipun instalasi air bersih pernah diresmikan pada masa pemerintahan Bupati Tafdil, kenyataannya, air bersih hanya mengalir beberapa hari setelah peresmian.
Kini, warga kembali mengandalkan air tadah hujan atau membeli air dengan harga Rp 5.000 per jerigen. Inisiatif warga untuk membuat sumur bor pun tidak berhasil. Air yang keluar hanyalah air asin, dan kedalaman 40 meter belum cukup untuk menjangkau sumber air bersih. Diperkirakan sumber air baru bisa ditemukan di kedalaman lebih dari 100 meter.
Burhanuddin yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang tidak suka mengumbar janji tanpa bukti, mendengarkan semua keluhan tersebut dengan seksama. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu menekankan pentingnya mewujudkan janji.
Contohnya, ketika ia menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanuddin berjanji untuk menyediakan listrik 24 jam di Pulau Kabaena. Janji itu ia tepati dengan peluncuran “Listrik Kabaena 24 Jam Menyala” di Sikeli, yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
Selain itu, ia juga berhasil memperbaiki jalan-jalan rusak di Kabaena, meski tidak sempat menyelesaikannya karena masa jabatannya berakhir lebih cepat.
Namun, kisah Burhanuddin tidak hanya berhenti di Kabaena. Harapan warga Masaloka Raya kini beralih kepadanya dan wakilnya, Ahmad Yani. Warga berharap agar mereka berdua bisa membawa perubahan nyata, seperti yang pernah mereka lakukan di daerah lain.
Dalam setiap pertemuan, warga menyampaikan aspirasi mereka dengan penuh harap. Mereka sudah terlalu sering mendengar janji-janji manis dari pemimpin sebelumnya, yang pada akhirnya tidak terbukti.
Sebagai seorang pemimpin yang berpengalaman, Burhanuddin memahami betul bahwa pembangunan tidak bisa hanya bergantung pada konsep “auto pilot”. Ada anggapan umum bahwa pembangunan akan tetap berjalan siapa pun pemimpinnya, karena masyarakat akan selalu beradaptasi dengan kebutuhan dan lingkungan mereka.
Namun, Burhanuddin percaya bahwa kepemimpinan yang baik bukan hanya tentang membiarkan pembangunan berjalan dengan sendirinya. Pemimpin yang berkualitas harus mampu mempercepat pembangunan dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakatnya.
Dalam konteks Bombana, Burhanuddin telah menunjukkan kualitas kepemimpinannya. Ia bukan hanya pemimpin yang pandai berbicara, tetapi juga pemimpin yang bertindak. Ia memiliki visi yang jelas dan kemampuan untuk memahami kebutuhan masyarakatnya dengan cepat.
Itulah yang membuatnya menjadi pilihan terbaik bagi Bombana, terutama bagi warga Masaloka Raya yang telah lama menantikan perubahan.
Di akhir pertemuan di Desa Batu Lamburi, Burhanuddin tidak hanya memberikan janji-janji kosong. Ia berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah air bersih dan infrastruktur yang selama ini menjadi hambatan besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Warga yang hadir dalam pertemuan tersebut pulang dengan harapan baru, yakin bahwa kali ini, janji-janji yang mereka dengar akan terbukti.
Dalam perjalanannya sebagai calon Bupati Bombana, Burhanuddin telah menunjukkan kualitas kepemimpinan yang berbeda dari pemimpin sebelumnya. Janji-janjinya bukan sekadar retorika politik, tetapi tindakan nyata yang membawa perubahan bagi masyarakat.
Masyarakat Bombana, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Masaloka Raya, kini menaruh harapan besar pada sosok Burhanuddin untuk membawa daerah mereka keluar dari keterpurukan.
Sumber: Syahrir Lantoni (Bur Center) | Editor: Frirac