Meneladani Tiga Sikap Luhur Rasulullah, Refleksi Maulid Nabi Bersama Tina Nur Alam

Shen Keanu, Lulopedia Indonesia
Tuesday, 17 Sep 2024 - 17:52 Wita

LULOPEDIA.ID: Di sebuah sore yang damai di Kota Kendari, ratusan jamaah berkumpul dengan penuh harap di Masjid Lailatul Qadri, Pasar Panjang, Kota Kendari. Mereka tak hanya datang untuk menunaikan ibadah, tetapi juga untuk memperingati salah satu peristiwa paling bersejarah bagi umat Islam: Maulid Nabi Muhammad SAW.

Momen yang penuh makna ini menjadi waktu yang tepat untuk merenungi kembali kehidupan Rasulullah SAW, sosok yang menjadi teladan bagi miliaran umat di seluruh dunia.

Di hadapan para jamaah yang khidmat, Tina Nur Alam, calon Gubernur Sulawesi Tenggara, menyampaikan pesan yang sarat akan hikmah dan refleksi.

Tina, yang dikenal luas tak hanya karena kiprah politiknya tetapi juga aktivitas sosialnya, mengajak masyarakat untuk tidak sekadar memperingati Maulid Nabi sebagai seremonial rutin belaka. Lebih dari itu, ia mendorong masyarakat untuk menjadikan Maulid Nabi sebagai momentum introspeksi diri.

Creative Preneur

“Maulid Nabi Muhammad SAW harus menjadi waktu untuk merenungkan, apakah sikap-sikap kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari sudah sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah?” ujar Tina, mengawali pidatonya yang disambut dengan anggukan penuh persetujuan dari para hadirin.

Dalam pidatonya, Tina menggarisbawahi tiga sikap luhur Nabi Muhammad SAW yang harus dijadikan teladan oleh setiap individu, yakni amanah, sidiq, dan fathonah. Sikap-sikap ini, menurutnya, bukan hanya merupakan nilai-nilai Islami, tetapi juga nilai-nilai universal yang relevan bagi setiap aspek kehidupan, termasuk dalam menjalankan tugas-tugas publik dan kehidupan bermasyarakat.

“Amanah, atau sikap dapat dipercaya, merupakan fondasi dalam setiap hubungan, baik hubungan sosial, ekonomi, maupun politik. Ketika seseorang diberi amanah, tanggung jawab itu harus dijalankan dengan penuh integritas,” kata Tina menegaskan pentingnya amanah dalam konteks kehidupan modern. Amanah, lanjutnya, adalah sebuah kepercayaan yang diberikan dan harus dijaga dengan baik, khususnya oleh mereka yang memegang tanggung jawab publik.

Tidak berhenti di situ, Tina juga mengajak jamaah untuk meneladani sikap sidiq, yang berarti jujur, serta fathonah, yang merujuk pada kecerdasan dan kebijaksanaan. “Jujur adalah dasar dari segala tindakan yang baik, sementara kecerdasan dan kebijaksanaan adalah kunci untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan,” imbuhnya.

Sikap-sikap ini, menurut Tina, harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat Sulawesi Tenggara, terutama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa saat ini. Kejujuran dan kecerdasan, lanjutnya, akan membentuk masyarakat yang lebih kuat, berdaya saing, dan memiliki moralitas tinggi.

Namun, Tina tidak hanya berbicara mengenai ajakan moral. Ia juga memperlihatkan bentuk kepeduliannya melalui aksi nyata. Di hadapan para jamaah, Tina menyerahkan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Lailatul Qadri.

Bantuan itu diserahkan secara simbolis kepada La Mego, takmir masjid, sebagai bentuk dukungan Tina dan keluarganya terhadap pembangunan rumah ibadah yang masih membutuhkan dana besar.

“Pembangunan masih berjalan dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Saya sebagai donatur tetap di masjid ini akan terus mendukung,” ungkap Tina dengan nada yang tulus. Ia menekankan bahwa momentum Maulid Nabi adalah waktu yang tepat untuk berbagi dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

“Membantu bisa kapan saja, tapi pada peringatan Maulid Nabi ini, kita sekaligus dapat menyalurkan bantuan demi kemaslahatan umat,” tambahnya.

Ucapan terima kasih pun mengalir dari La Mego, yang mewakili jamaah Masjid Lailatul Qadri. Ia mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh Tina Nur Alam akan sangat membantu mempercepat proses pembangunan masjid yang telah lama menjadi harapan warga sekitar. “Dengan bantuan ini, semoga pembangunan masjid bisa segera rampung, dan kita bisa segera menggunakan masjid ini untuk berbagai aktivitas keagamaan,” ujarnya penuh syukur.

Peringatan Maulid Nabi di Kendari ini tidak hanya menjadi ajang untuk merenungi kehidupan Rasulullah, tetapi juga menjadi cerminan dari semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat. Tina berharap, ajakan moral dan tindak nyata yang dilakukannya bisa menjadi inspirasi bagi warga Sulawesi Tenggara, khususnya bagi generasi muda, untuk terus meneladani sikap-sikap luhur Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya bagi umat Islam, nilai-nilai yang diteladani dari Rasulullah bersifat universal dan dapat diterapkan dalam setiap lini kehidupan, mulai dari hubungan sosial, pekerjaan, hingga dalam dunia politik. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadikan masyarakat lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera. Sikap amanah, jujur, dan cerdas adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut,” pungkas Tina, menutup sambutannya yang menggugah semangat.

Acara Maulid Nabi ini berakhir dengan doa bersama, diiringi harapan agar masyarakat Sulawesi Tenggara selalu diberi kekuatan untuk meneladani sikap-sikap Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan peringatan Maulid Nabi yang dipenuhi makna, Tina Nur Alam kembali menegaskan bahwa nilai-nilai luhur Rasulullah tidak hanya menjadi pedoman bagi umat Islam, tetapi juga dapat menjadi prinsip yang menuntun langkah masyarakat dalam membangun daerah dan bangsa.

Laporan: Shen Keanu

Creative Preneur

Baca Juga

Rekomendasi untuk Anda