LULOPEDIA.ID: Di sebuah lorong kecil di jantung Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 8 Februari 1979, lahirlah seorang anak laki-laki yang kelak tumbuh menjadi salah satu akademisi berpengaruh di Universitas Halu Oleo (UHO). Namanya, Dr. Muhammad Zein Abdullah, S.IP., M.Si., kini tengah digadang-gadang menjadi salah satu kandidat kuat calon Rektor Universitas Halu Oleo.
Kisah hidupnya adalah perjalanan panjang yang merefleksikan kerja keras, dedikasi, dan visi yang melampaui batas-batas ruang kelas. Ia adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara, buah hati dari pasangan Sertu Purnawirawan TNI (Alm.) Basirun dan (Almh.) Hj. Fatimah Sang. Masa kecilnya diwarnai kedisiplinan militer sang ayah dan kelembutan seorang ibu yang teguh dalam membesarkan anak-anaknya.
Dr. Zein mengawali pendidikan dasarnya di SD Kartika Chandra Kirana Kendari (1984–1990), kemudian melanjutkan ke SMP dengan nama yang sama, dan SMA Negeri 4 Kendari. Pendidikan tingginya ditempuh di Universitas Halu Oleo, pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang saat itu masih belum sepopuler hari ini. Ia menamatkan studi sarjana pada tahun 2002.
Namun, semangatnya menuntut ilmu tak berhenti di situ. Ia melangkahkan kaki ke tanah Jawa, menimba ilmu komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung—salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik di Indonesia dalam bidang komunikasi. Di sana, ia menyelesaikan program magister (S2) pada tahun 2009.
Kembali ke kampung halaman, ia melanjutkan pendidikan doktoral pada Program Studi Ilmu Pertanian dengan konsentrasi Komunikasi Pembangunan di Pascasarjana UHO. Ia berhasil menyelesaikan studi S3 pada 2016, bahkan dinobatkan sebagai lulusan terbaik tingkat universitas—sebuah pencapaian yang mempertegas kapasitas akademiknya.
Lebih dari sekadar dosen tetap di Jurusan Ilmu Komunikasi UHO sejak 2006, Dr. Zein telah menjelma menjadi penghubung antara kampus dan masyarakat. Ia tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif sebagai peneliti, pemateri forum-forum ilmiah, dan konsultan politik yang turut membentuk opini publik di ruang digital dan sosial.
Ia juga dikenal luas sebagai social media manager untuk platform Framing NewsTV dan Wacana Publik, dua ruang digital yang menjadi kanal diseminasi informasi kritis dan edukatif bagi publik Sulawesi Tenggara. Kepakarannya dalam manajemen opini dan komunikasi politik menjadikannya narasumber yang sering diundang dalam berbagai seminar, diskusi publik, hingga konsultasi strategis dengan pemangku kepentingan.
Namun, barangkali yang membuat sosok Dr. Zein berbeda dari kebanyakan akademisi adalah kedekatannya dengan masyarakat akar rumput. Ia kerap terlibat langsung dalam proses pendampingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), khususnya dalam pengelolaan dan implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan swasta dan BUMN di Sulawesi Tenggara.
Peran ini menjadikannya jembatan antara dunia industri dan kepentingan masyarakat lokal—sebuah peran yang menuntut integritas, kepemimpinan moral, dan keberpihakan yang adil.
Dalam kiprahnya sebagai akademisi, Dr. Zein telah menulis dan menerbitkan puluhan karya ilmiah, baik dalam bentuk jurnal terakreditasi nasional maupun internasional. Tulisan-tulisannya membedah dinamika komunikasi pembangunan, relasi media dan kekuasaan, hingga transformasi digital dalam kampanye politik lokal.
Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai pelopor berbagai riset kolaboratif lintas disiplin, yang melibatkan mahasiswa dan kolega dosen lintas fakultas. Pendekatannya yang humanistik dan progresif membuatnya banyak dijadikan mentor, bukan hanya oleh mahasiswa, tetapi juga oleh banyak peneliti muda.
Digadang sebagai Calon Rektor
Kini, nama Dr. Muhammad Zein Abdullah disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat Rektor Universitas Halu Oleo untuk periode mendatang. Di tengah tantangan yang dihadapi perguruan tinggi negeri—mulai dari transformasi digital, tata kelola keuangan, hingga penjaminan mutu akademik—figur seperti Dr. Zein menjadi harapan baru. Sosok muda, enerjik, berintegritas, dan paham betul bagaimana menghubungkan universitas dengan realitas sosial, ekonomi, dan politik di daerah.
Jika kelak dipercaya memimpin UHO, maka rekam jejak dan dedikasinya selama ini telah membuktikan bahwa ia bukan sekadar birokrat kampus, tetapi seorang pemimpin transformasional yang memiliki akar kuat di tengah masyarakat dan visi jauh ke depan dalam mengembangkan dunia pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia.
Dalam sejarahnya, universitas besar bukan hanya dibentuk oleh bangunan megah atau jumlah mahasiswa yang banyak, tetapi oleh karakter dan kepemimpinan para dosen yang mengabdikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Dr. Muhammad Zein Abdullah adalah satu dari sedikit akademisi di kawasan timur Indonesia yang menjawab tantangan itu dengan elegan—melalui ilmu, pengabdian, dan empati sosial.
Laporan: Shen Keanu