LULOPEDIA.ID: Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Muhaimin Iskandar menyebut ada 2.500 tambang ilegal di Indonesia. Hal itu diungkapkan pada saat debat ke empat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center, Minggu (21 januari 2024) malam.
Pria yang kerap disapa Cak Imin ini menyebut, dalam proses penambangan dan bisnis tambang, hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan, merusak lingkungan, terdapat kecelakaan, dan adanya tenaga asing mendominasi. “Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal,” katanya.
CEK FAKTA:
Berdasarkan data per tahun 2021 Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mencatat ada 2.741 lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) alias tambang ilegal di Indonesia, lokasinya paling banyak berada di Sumatera Selatan. Terdiri dari pertambangan tanpa izin batu bara sebanyak 96 lokasi, dan 2.645 lokasi pertambangan tanpa izin mineral.
Sementara itu Anggota Komisi III DPR RI Heru Widodo menyatakan, kerugian negara mencapai 60 triliun setiap tahun akibat tambang ilegal,” ujar Heru saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (11/8/2023).
Perlu diketahui, terhitung hingga tahun 2023, ada 2.100 aktivitas penambangan ilegal di Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu aktivitas penambangan ilegal yang cukup marak adanya illegal drilling di empat kabupaten, yaitu Musi Banyuasin, Pali, Muara Enim, dan Musi Rawas Utara.
Bahkan, ada 7.000 lebih sumur minyak ilegal yang dikelola secara sembarangan di Kabupaten Musi Banyuasin. Menyoroti aktivitas ilegal ini, Politisi Fraksi PKB itu melihat ada potensi tindak pidana korupsi jika dibiarkan tanpa penindakan yang tegas.
KESIMPULAN:
Berdasarkan data ESDM mencatat 2.741 lokasi pertambangan ilegal per tahun 2021. Bahkan pada tahun 2023 ada 2.100 aktivitas penambangan ilegal khusus di Sumatera Selatan, dan 7.000 lebih sumur minyak ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin. Tentu saja jumlah tambang ilegal masih akan lebih banyak lagi jika ditambahkan dengan data-data tambang ilegal lain di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara.
SUMBER: