LULOPEDIA – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) meresmikan nursery (pembibitan tanaman) seluas 1,2 hektar yang mampu menampung 35 ribu hingga 40 ribu pohon bibit tanaman, Sabtu (14 Januari 2023).
Pembangunan nursery dilakukan sejak akhir Oktober 2022 dan tahapan konstruksi pembangunan nursery selesai pada 13 Januari 2023.
Peresmian tersebut dihadiri, pimpinan site PT GKP Saman Tedja, GM Operasional Aep Khaeruddin, Kepala Teknik Tambang Basri Kambatu, Head of Site serta pimpinan site lainnya.
Peresmian dilakukan secara simbolis melalui pemotongan pita dan penanaman pohon.
Sutanto, Environment Superintendent menjelaskan, saat ini bibit tanaman yang tersedia sebanyak 7.000 bibit tanaman. Terdiri dari beberapa jenis bibit tanaman di antaranya sengon laut, ebony, kayu batu, kayu hitam dan cemara laut.
Selain itu juga disiapkan bibit tanaman buah-buahan seperti mangga, durian, dan rambutan. Bibit tanaman tersebut, akan digunakan untuk kegiatan reklamasi pasca tambang.
“Pembangunan nursery ini sebagai bentuk komitmen PT GKP terhadap kaidah penambangan yang baik dan benar, dengan membangun salah satu sarana nursery dimana tujuannya untuk menunjang aktivitas pertambangan,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan sarana pembibitan ini merupakan komitmen dari GKP, bahwa perusahaan tidak hanya menambang, tetapi juga mengembalikan fungsi rona awal hutan. Kegiatan pembangunan pembibitan ini, selaras dengan EMS atau Enviromental Management System Harita Group.
Aep Khaeruddin, Kepala Teknik Tambang (KTT), berharap kedepannya nursery ini bisa bermanfaat untuk pengembangan masyarakat setempat.
“Harapan kedepannya, nursery bisa memberdayakan masyarakat setempat lewat bibit-bibit tanaman,” ungkap dia.
Tujuan nursery, imbuh dia, bukan hanya untuk kalangan internal perusahaan, tetapi juga dapat dijangkau oleh masyarakat secara luas, sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat terkait kegiatan pasca tambang.
“Salah satu tujuan kita juga untuk mengedukasi masyarakat di lingkar tambang mulai dari tingkat SD, SMP-SMA, agar mereka bisa berkunjung dan melihat langsung kegiatan reklamasi. Agar masyarakat paham bahwa perusahaan tidak hanya menambang tetapi juga mengembalikan isi bumi,” jelas Sutanto.
Sumber: Press release