LULOPEDIA.ID: MANILA — Penjaga Pantai Filipina (PCG) telah mengambil tindakan tegas dengan membongkar rintangan yang dipasang oleh penjaga pantai Cina di Laut Cina Selatan. Tindakan ini memiliki dampak besar pada ketegangan wilayah yang sudah berlangsung lama di kawasan ini. Mari kita lihat lebih dalam mengenai peristiwa ini dan implikasinya.
Tindakan Tegas Filipina
Pada Senin, PCG melaporkan bahwa mereka berhasil membongkar rintangan yang dipasang oleh penjaga pantai Cina di Scarborough Shoal. Rintangan tersebut, berupa tali dan jaring yang diikat pada pelampung sepanjang 300 meter, telah ditempatkan untuk mencegah kapal-kapal nelayan Filipina masuk ke dalam laguna di wilayah terumbu karang yang dipersengketakan. Tindakan ini diambil atas perintah Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr.
Reaksi Filipina terhadap pemasangan rintangan ini sangat tegas. Mereka mengutuk tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan negara-negara ASEAN. Upaya pembongkaran rintangan ini juga menunjukkan tekad Filipina untuk melawan tindakan agresif Cina yang semakin meningkat di kawasan Laut Cina Selatan.
Reaksi Cina dan Implikasi Regional
Tidak lama setelah pembongkaran rintangan oleh PCG, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, menyatakan bahwa terumbu karang tersebut dan perairan di sekitarnya adalah “wilayah intrinsik Cina” yang tidak dapat disengketakan. Dia juga mengklaim bahwa kapal ikan pemerintah Filipina mencaplok perairan tanpa izin Cina sebelumnya, yang menjadi dasar bagi tindakan penjaga pantai Cina.
Sengketa ini menjadi salah satu titik panas dalam persaingan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Cina di kawasan Asia. AS telah lama mendukung Filipina dan sekutu-sekutunya dalam menghadapi klaim wilayah yang diklaim oleh Cina. Meskipun AS tidak memiliki klaim teritorial di Laut Cina Selatan, mereka telah melakukan patroli rutin untuk menegaskan kebebasan navigasi.
Implikasi Kemanan Pangan Filipina
Pemasangan rintangan oleh Cina telah menghambat akses nelayan Filipina ke laguna perikanan yang kaya sumber daya alamnya, yang dikelilingi oleh karang bawah air. Hal ini memiliki dampak serius pada keamanan pangan Filipina. Komodor Jay Tarriela, juru bicara PCG, menggambarkan tindakan ini sebagai ilegal dan tidak sah, serta mencatat bahwa Scarborough Shoal seharusnya berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.
Keputusan arbitrase tahun 2016 yang dibentuk di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 telah mengakui hak-hak eksklusif Filipina di wilayah ini, tetapi Cina menolak untuk mengakui keputusan tersebut dan terus melawan klaim Filipina.
Dukungan AS untuk Filipina
Pemerintah AS telah mengumumkan kewajiban mereka untuk membela Filipina, sekutu tertua mereka di Asia, jika pasukan, kapal, atau pesawat Filipina diserang di Laut Cina Selatan. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya AS menganggap sengketa ini dan komitmennya terhadap keamanan regional.
Sementara konflik ini berlanjut, akan terus menjadi fokus perhatian dunia internasional dan memiliki dampak besar pada dinamika geopolitik di kawasan Asia. Perkembangan selanjutnya akan memerlukan pemahaman mendalam tentang konteks sejarah dan faktor-faktor politik yang terlibat. AS akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama.
Berita ini disusun oleh M Djufri Rachim untuk Lulopedia.id