LULOPEDIA.ID: Pj Walikota Baubau, Dr. Rasman Manafi, mempunyai impian besar untuk menjadikan Kota Baubau sebagai Hub Maritim Internasional. Hal ini merupakan langkah strategis yang menandai ambisi besar dalam peta pembangunan maritim Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan potensi geografis dan sumber daya alam yang dimiliki oleh Baubau, tetapi juga untuk menghidupkan kembali spirit maritim yang telah lama menjadi bagian dari sejarah dan identitas kota tersebut.
Dengan mengambil inspirasi dari Singapura, yang secara konsisten dikenal sebagai ibu kota maritim dunia sejak 2012, berdasarkan laporan “Leading Maritime Capitals Of The World”, Dr. Rasman menyadari pentingnya mengembangkan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung untuk mengubah Baubau menjadi pusat kegiatan maritim yang signifikan. Singapura, dengan luas geografis yang hanya sedikit lebih besar dibandingkan Jakarta, berhasil menunjukkan bahwa luas wilayah bukanlah batasan utama dalam mengembangkan kapasitas maritim suatu kota atau negara. Hal ini menjadi dasar pemikiran bahwa Baubau, dengan luas yang mencapai sekitar 300 km^2, memiliki potensi yang sama untuk berkembang.
Dari perspektif sumber daya alam dan geografis, Baubau memiliki keuntungan yang signifikan. Terletak di posisi strategis ALKI 2 (Alur Laut Kepulauan Indonesia), kota ini berperan sebagai penghubung antara kawasan Barat dan Timur Indonesia, serta memiliki sejarah panjang sebagai jalur maritim penting dalam perdagangan rempah. Selain itu, Baubau juga berfungsi sebagai pusat jaringan untuk Sulawesi Tenggara dan kawasan sekitarnya, memainkan peran vital dalam perdagangan dan jasa.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu adanya strategi komprehensif yang mencakup peningkatan infrastruktur pelabuhan, digitalisasi layanan maritim, serta pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang kelautan dan maritim. Pendekatan ini sejalan dengan studi yang dipublikasikan dalam “Maritime Policy & Management” yang menekankan pentingnya inovasi teknologi dan pengembangan kebijakan yang inklusif untuk menguatkan posisi suatu negara atau kota sebagai hub maritim global.
Dalam konteks pembangunan manusia, Baubau telah menunjukkan kemajuan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi. Hal ini memberikan dasar yang solid untuk pengembangan lebih lanjut, terutama dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi warga lokal dalam industri maritim. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan khusus maritim akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa Baubau tidak hanya menjadi pusat logistik dan perdagangan, tetapi juga pusat inovasi dan pengembangan teknologi maritim.
Tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan visi ini tidaklah kecil, termasuk persaingan dengan pusat-pusat maritim lain serta kebutuhan akan investasi yang besar dalam infrastruktur dan sumber daya manusia. Namun, dengan kepemimpinan yang kuat dari Dr. Rasman dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat Baubau, transformasi ini bukanlah hal yang mustahil. Keberhasilan Baubau dalam menjadi hub maritim internasional tidak hanya akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi kota dan regionnya, tetapi juga akan memberikan kontribusi penting terhadap visi Indonesia Emas 2045, yang mana Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan potensi kelautannya untuk kesejahteraan bangsa.
Catatan: Shen Keanu